Di saat bulan puasa ini, Karin, Suci, Andin, Bobby, dan Dika berkumpul di bawah pohon beringin di taman perumahan mereka..
“Bosan sekali di rumah..” Keluh Bobby. “Aku merasa lemas saat ada iklan produk makanan di TV.. Huh..” Ujar Dika. “Janganlah mengeluh Bob, Dik. Kalian harus iklhas menjalankan puasa ini.” Nasehat Karin pada Bobby dan Dika. Suci dan Andin pun mengiyakan apa yang dikatakan Karin tadi. “Kira-kira, kegiatan apa yang menyenangkan di bulan puasa ini ya? Jangan bilang kegiatan bermain yang menguras tenaga itu ya!” Tanya Andin pada teman-temannya tersebut.
Mereka semua merenung..
“Nah.. Bagaimana jika kita masak untuk buka puasa bareng?” Usul Suci. “Mmm… Lebih tepatnya lagi, kita memasak makanan untuk para pengemis di jalan!” Ujar Dika membenarkan. “Tumben kamu pintar Dik! Sejak kapan?” Canda Bobby pada Dika. “Sejak aku lahir Bob! Ah, sudahlah..” Ucap Dika dengan sabar.
“Betul juga yang dikatakan Dika, besok sore kalian datang ke rumahku ya untuk memasaknya!” Ujar Karin senang.
“Sia 
... baca selengkapnya di Kebahagiaan Kita Semua Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
This is default featured slide 1 title
Ide Kreatif - Konsep Dan Strategi Perencanaan Usaha
This is default featured slide 2 title
Marketing Komunikasi Dan Implementasi Untuk Perusahaan, Organisasi, Politik Dan Perorangan
This is default featured slide 3 title
Konsultasi, Bimbingan Dan Pelatihan Usaha Kreatif Bagi UMKM
This is default featured slide 4 title
Diseminasi, Link And Match
This is default featured slide 5 title
Corporate Social Relationship
Kebahagiaan Kita Semua
Ketergesaan Memperlambat Hasil
Oleh: Made Mariana
Alkisah seorang pemuda yang gagah berani berkeinginan untuk menuntut ilmu silat pada guru yang sangat tersohor pada jamannya. Pemuda ini sangat bersemangat untuk menjadi seorang pendekar mumpuni.
Guru itu bertempat tinggal disebuah gubuk di lereng gunung Agung. Untuk mencapai tempat sang maestro dibutuhkan usaha kerja keras yang tidak mudah, lereng-lereng yang curam dengan jurang yang sangat dalam menghiasi disepanjang jalan.
Singkat cerita tibalah sang pemuda di pertapaan sang maestro. Tanpa diduga, sang maestro ternyata telah menyambutnya dengan ramah dan mempersilahkan masuk kedalam gubuk sederhana namun sangat bersih dan rapi, padahal sang pemuda ini tidak pernah memberitahu kedatangannya.” Hmmm… guru ini pasti hebat sekali sehingga dia mengetahui kedatanganku… ternyata cerita orang selama ini bukan omong kosong belaka…”
Mereka bercakap-cakap ditemani secangkir teh yang dituangkan dalam mangkok dari tempurung kelapa. Sang pemuda kemudian bertanya:
”Guru yang agung bila saya belajar dengan tekun dan rajin berapa lama saya akan berhasil..?”
Sang Guru menjawab: ” Barangkali sepuluh tahun..”
Pemuda itu tertegun, kemudian bertanya lagi: ” Orang tuaku sudah semakin tua, saya satu-satunya anak yang t 
... baca selengkapnya di Ketergesaan Memperlambat Hasil Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Wiro Sableng #141 : Kematian Kedua
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : 113 LORONG KEMATIAN
DENGAN mengubah diri menjadi asap, Bunga si gadis alam roh, berhasil menyelinap masuk ke dalam bukit batu markas barisan manusia pocong lewat sebuah celah sehalus rambut. Suara genta mendadak menggema mengguncang seantero tempat. Menyadari bahwa kemunculannya telah diketahui penghuni 113 Lorong Kematian, dia harus bertindak cepat. Bau setanggi mendadak memenuhi ruangan. Lalu satu suara halus mengiang di telinga Bunga.
"Roh dari alam gaib. Kau datang membawa bencana. Terima kematianmu sebelum kau menimbulkan malapetaka!"
Bunga tidak tinggal diam. Dia segera menyahuti suara yang datang dari jauh itu.
"Bencana ada dalam hatimu. Malapetaka ada dalam benakmu! Aku datang membawa kebaikan.
Aku akan bertindak sebagai juru nikahmu. Untuk melepas kau agar bisa kembali bebas ke alam asal.
Dunia bukan tempat tinggalmu. Di dalam lorong ada manusia jahat memperalat dirimu!"
"Ahai! Pandai sekali kau mengeluarkan ucapan.
Hanya perintah Yang Mulia Ketua yang harus dilaksanakan! Hanya Yang Mulia Ketua seorang yang wajib dicintai! Aku mau lihat apakah kau masih bisa berkata-kata sesudah aku menjatuhkan kematian kedua padamu!"
Bunga terkesiap mendengar ucapan dari kejauhan itu. Bukan p
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #141 : Kematian Kedua Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu










